Serat pangan adalah bagian yang dapat dimakan dari tanaman pangan berbentuk karbohidrat kompleks yang banyak terdapat pada dinding sel tanaman. Serat tidak dapat dicerna dan tidak dapat diserap oleh saluran pencernaan manusia serta dapat di fermentasi secara parsial atau sempurna oleh usus besar manusia. Menurut The American Association of Cereal Chemist (2001), serat pangan adalah bagian yang dapat dimakan dari tanaman atau karbohidrat analog yang resisten terhadap pencernaan dan absorpsi pada usus halus dengan fermentasi lengkap atau parsial pada usus besar. Sedangkan menurut Hermaningsih (2010), serat pangan adalah sisa dari dinding sel tumbuhan yang tidak terhidrolisis atau tercerna oleh enzim pencernaan manusia seperti hemiselulosa, selulosa, lignin, oligosakarida, pektin, gum dan lapisan lilin.
Manfaat Serat Pangan
- Mengontrol berat badan atau kegemukan (obesitas). Serat larut air (soluble fiber) mempunyai kemampuan menahan air dan dapat membentuk cairan kental dalam saluran pencernaan. Sehingga makanan kaya akan serat, dicerna lebih lama dalam lambung, kemudian serat akan menarik air dan memberi rasa kenyang lebih lama sehingga mencegah untuk mengkonsumsi makanan lebih banyak.
- Penanggulangan penyakit diabetes. Serat pangan mampu menyerap air dan mengikat glukosa, sehingga mengurangi ketersediaan glukos. Diet cukup serat juga menyebabkan terjadinya kompleks karbohidrat dan serat, sehingga daya cerna karbohidrat berkurang. Keadaan tersebut mampu meredam kenaikan glukosa darah dan menjadikannya tetap terkontrol.
- Mencegah gangguan gastrointestinal dan mencegah kanker kolon. Konsumsi serat pangan yang cukup akan memberi bentuk, meningkatkan air dalam feses, menghasilkan feses yang lembut dan tidak keras sehingga hanya dengan kontraksi otot yang rendah feses dapat dikeluarkan dengan lancar.
- Mengurangi tingkat kolesterol. Serat larut air menjerat lemak di dalam usus halus dengan begitu serat dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah sampai 5% atau lebih.
Komponen Serat Pangan
Adapun komponen serat pangan dikelompokan menjadi dua jenis yaitu serat tidak larut dalam air dan serat yang larut dalam air.
a. Serat tidak larut dalam air (Insoluble Fiber)
Insoluble fiber adalah serat yang tidak larut dalam air dan juga dalam saluran pencernaan. Jenis serat ini memiliki kemampuan menyerap air dan meningkatkan tekstrus dan volume tinja sehingga makanan dapat melewati usus besar dengan cepat dan mudah. Serat tidak larut dalam air terdiri dari :
- Selulosa. Selulosa merupakan serat serat panjang yang terbentuk dari homopolimer glukosa rantai linier. Rantai molekul pembentuk selulosa akan semakin panjang seiring dengan meningkatnya umur tanman. Di dalam tanaman, fungsi selulosa adalah memperkuat dinding sel tanaman sedangkan di dalam pencernaan, berperan sebagai pengikat air, namun jenis serat ini tidak larut dalam air.
- Hemiselulosa. Hemiselulosa memiliki rantai molekul lebih pendek dibandingkan selulosa. Unit monomer pembentuk hemiselulosa tidak sama dengan unit penyusun heteromer. Unit ini terdiri heksosa dan pentosa. Hemiselulosa berfungsi memperkuat dinding sel tanaman dan sebagai cadangan mekanan bagi tanaman. Sifatnya sama dengan selulosa yaitu mampu berikatan dengan air. Jenis ini banyak ditemukan pada bahan makanan serealia, sayur sayuran dan buah buahan.
- Lignin. Lignin termasuk senyawa aromatik yang tersusun dari polimer fenil propan. Lignin bersama sama holoselulosa (merupakan gabungan antara selulosa dan hemiselulosa) berfungsi membentuk jaringan tanaman, terutama memperkuat sel sel kayu. Kandungan lignin tidak sama, tergantung jenis dan umur tanaman. Serelia dan kacang kacangan merupakan bahan makanan sumber serat lignin.
b. Serat larut dalam air (Soluble Fiber)
Soluble fiber adalah serat yang dapat larut dalam air dan juga dalam saluran pencernaan. Serat jenis ini akan membentuk gel sehingga isi lambung penuh dan menyebabkan cepat kenyang karena volume makanan menjadi besar. Serat larut ini juga berfungsi menurunkan kolesterol dan mengurangi resiko penyakit jantung kororner. Serat larut dalam air terdiri dari :
- Pektin. Pektin terdapat dalam dinding sel primer tanaman dan berfungsi sebagai perekat antara dinding sel tanaman. Sifatnya yang membentuk gel dapat mempengaruhi metabolisme zat gizi. Kandungan pektin pada buah, selain memberikan ketebalan pada kulit juga mempertahankan kadar air dalam buah. Semakin matang buah maka kandungan pektin dan kemampuan membentuk gel semakin berkurang.
- Gum. Komposisinya lebih sedikit dibandingkan dengan jenis serat yang lain. Namun, kegunaannya amat penting, yaitu sebagai penutup dan pelindung bagian tanaman yang terluka. Oleh karena memiliki molekul hidrofilik yang berkombinasi dengan air, menyebabkan gum mampu membentuk gel.
- Musilase. Strukturnya menyerupai hemiselulosa, tetapi tidak termasuk dalam golongan tersebut karena letak dan fungsinya berbeda. Musilase juga mampu membentuk gel yang yang mempengarhui metabolisme dalam tubuh.
Maklon Minuman Serat
PT Webe Girh Bioteknologi bermotivasi menciptakan kualitas produk minuman serat BPOM & Halal dengan berbagai jenis rasa yang variatif untuk menghasilkan produk yang berkualitas, kreatif dan inovatif yang banyak disukai oleh masyarakat. Jasa maklon minuman serat ini biasanya digunakan oleh pemula bisnis sebagai pilihan bisnisnya karena lebih efisien. Anda tidak perlu lagi mengeluarkan modal untuk membeli peralatan produksi maupun menyiapkan lahan sebagai lahan sebagai pabrik sehingga modal dapat dialokasikan ke hal lain.
Leave A Comment